Ahad, 15 Julai 2012
Sabtu, 14 Julai 2012
BILA EXAM MAKIN HAMPIR
2 minggu lagi exam final...utk semester 2...mmg kena berhempas pulas sebab semester ini pelajaranku tak begitu baik sekali...mungkin semester lepas hanya 3 subjek sahaja yang aku ambil dan tidak terasa kepenatannya sebab kelas bukannya setiap hari macam semester ini....semester ini bekejar buat homework...tak menang tangan di buatnya...memang kepenatan...subjek makroekonomi pula teruk...aduh...tapi nak buat macam mana...aku dah berusaha....moge - moge final nanti aku boleh buat yang terbaik...tak nak hampakan harapan mama dan papa nak aku dapat dekan...insyallah....i will do my best....
Dan untuk semua kakak - kakak dan abang - abang BBA semoga buat exam elok - elok dan selamat berpuasa...agak - agak tahun ni dapat lagi tak duit raya...maklumlah saya baru 21 tahun...hehehehe
Dan untuk semua kakak - kakak dan abang - abang BBA semoga buat exam elok - elok dan selamat berpuasa...agak - agak tahun ni dapat lagi tak duit raya...maklumlah saya baru 21 tahun...hehehehe
WHO AM I??
When I was a child, I often wondered why Allah chose to create me and send me to this world. Why was I destined to exist in this world? I was taught that I had a God. Allah is my God. And that I have to live by Islamic rules because that's what Allah asks me to do or I would be sinned if I don't. But I never really knew why.
One day, I felt a sudden urge to attend a talk on aurah and hijab which was organised by Islamic NGO, 'We Are Beautiful, Allah Loves Us' at Masjid Wilayah, Kuala Lumpur. My initial intention on attending the talk was only to know how to cover my aurah properly. Little did I know that I would take home more than that. I learned the real reason of why need to cover our aurah in the first place AND why we should do what Allah told us to.
I don't deny that one of the reasons we (women) need to cover our aurat is so that men will recognise we are Muslimah, so we need not be disturbed (because, well, we don't want men who likes to 'charm' ladies in our life - we want a husband). But after attending the talk, I realise that the real reason of why we are told to cover our aurah is simply because Allah loves us.
Everything that Allah told us to do will ease our life on this earth. He sent us the Qur'an and sunnah so we have guidance on how to live our life the RIGHT way. Everything that Allah told us to do actually benefits us, not burden us. Allah gives us guidance because He loves us.
For example, we are told not to gossip because gossips can become a 'fitnah' and affect the life of the person being gossiped about badly. Heck, a gossip can even affect the gossiper in a bad way. A gossiper is never at peace. He or she is always finding another person's fault to gossip about. Come to think of it, I have never felt at peace after a gossip session. I would feel worst. And that is why Allah told us not to gossip. So that we can live a peaceful life. Again, Allah loves us that much. He wants us to be at peace.
I finally understood Allah's love for me. But then, I still didn't know why I was chosen to be sent to this earth. But that's good. Because that question leads me to finding the answer.
One morning, I suddenly felt like watching TV Al-Hijrah. It was showing 'Assalamualaikum', a morning talk show programme. One of the presenters was saying something about our purpose of living. She said humans are sent to this earth to be Allah's slave AND to be a khalifah. This is based on these two verses in the Qur'an;
"And I did not create the jinn and mankind except to worship Me."
(Surah adh-Dhariyat, ayat 56)
(Surah adh-Dhariyat, ayat 56)
"Behold, thy Lord said to the angels: 'I will create a vicegerent on earth.' They said: 'Wilt Thou place therein one who will make mischief therein and shed blood?- whilst we do celebrate Thy praises and glorify Thy holy (name)?' He said: 'I know what ye know not.'"
(Surah al-Baqarah, ayat 30)
(Surah al-Baqarah, ayat 30)
Now I know why I was created by Allah and why I exist in this world - to worship Allah and be one of the leaders on this earth by doing what I love and do best and contribute to making this world a better place - so when Allah asks me on Judgement Day on what I have done while I was living on earth, I can answer that I have done both of my roles (Allah's slave and a khalifah) the best I can :)
Ahad, 8 Julai 2012
KAWAN YANG SANGAT BAIK
Sekarang, susah nak cari kawan yang betul-betul baik pada kita. Yang ada bila kita sama-sama susah dan senang. Kenapa ye? Kawan yang makan kawan pun ada. Sebabnya ego dalam diri masing-masing.
Saya bukan nak cerita apa. Benda ini pun jadi depan mata sendiri. Masa mula-mula dulu kami enam orang selalu bersama-sama. Pergi keman-mana pun bersama. Tapi sebab seorang ni perasan bagus, semua jadi kucar kacir. Memang kami tahu dia ni pandai, cantik tapi peangai, nauzubillah. Apa la nak jadi.
Bukan nak kutuk kawan sendiri tapi sakit hati. Suka merajuk, membentak, menangis dan sangat ego. Muka cantik tapi perangai hodoh. Sangatlah hodoh. Tahu lah dia tu pandai, tapi janganlah buat orang sekeliling tu macam orang bodoh.
Alim tu tak adalah sangat tapi nak cakap bukan main. Dia mengata orang then tak nak mengaku. Siap bersumpah lagi. Padahal ada 3 orang saksi. How come?Berani guna nama Tuhan untuk mengatakan yang dia tak bersalah. So hipokrit laa...Bila orang yang difitnah minta maaf sebab tak nak panjangkan cerita, dia buat tak bersalah...mengata-mengata lagi.so stupid this lady. Agaknya sakit yang ditanggung masa itu balasan dari tuhan (nauzubillah).
Semoga kawan yang macam ni dijauhkan bagi mengelakkan orang membenci dan mengata dia. Mudah-mudahan Tuhan lembutkan hati dia supaya menjadi seorang insan yang berguna dan di jauhkan dari sifat-sifat mazmumahnya itu.
AMIN....................
Saya bukan nak cerita apa. Benda ini pun jadi depan mata sendiri. Masa mula-mula dulu kami enam orang selalu bersama-sama. Pergi keman-mana pun bersama. Tapi sebab seorang ni perasan bagus, semua jadi kucar kacir. Memang kami tahu dia ni pandai, cantik tapi peangai, nauzubillah. Apa la nak jadi.
Bukan nak kutuk kawan sendiri tapi sakit hati. Suka merajuk, membentak, menangis dan sangat ego. Muka cantik tapi perangai hodoh. Sangatlah hodoh. Tahu lah dia tu pandai, tapi janganlah buat orang sekeliling tu macam orang bodoh.
Alim tu tak adalah sangat tapi nak cakap bukan main. Dia mengata orang then tak nak mengaku. Siap bersumpah lagi. Padahal ada 3 orang saksi. How come?Berani guna nama Tuhan untuk mengatakan yang dia tak bersalah. So hipokrit laa...Bila orang yang difitnah minta maaf sebab tak nak panjangkan cerita, dia buat tak bersalah...mengata-mengata lagi.so stupid this lady. Agaknya sakit yang ditanggung masa itu balasan dari tuhan (nauzubillah).
Semoga kawan yang macam ni dijauhkan bagi mengelakkan orang membenci dan mengata dia. Mudah-mudahan Tuhan lembutkan hati dia supaya menjadi seorang insan yang berguna dan di jauhkan dari sifat-sifat mazmumahnya itu.
AMIN....................
Sabtu, 7 Julai 2012
SAMA-SAMALAH KITA MENGHAYATINYA.............
Siapakah orang yang sibuk? Orang
yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu solatnya
seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s......
Siapakah orang yang manis senyumanya? Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil
berkata,"Ya Rabbi Aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman......
Siapakah orang yang kaya? Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini......
Siapakah orang yang miskin? Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada sentiasa menumpuk-numpukkan harta......
Siapakah orang yang rugi? Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan......
Siapakah orang yang paling cantik? Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik......
Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas? Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan saujana mata memandang......
Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit? Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya......
Siapakah orang yang mempunyai akal? Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak kerana telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka......
Siapakah orang yang manis senyumanya? Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil
berkata,"Ya Rabbi Aku redha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman......
Siapakah orang yang kaya? Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini......
Siapakah orang yang miskin? Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada sentiasa menumpuk-numpukkan harta......
Siapakah orang yang rugi? Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan......
Siapakah orang yang paling cantik? Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik......
Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas? Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan saujana mata memandang......
Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit? Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya......
Siapakah orang yang mempunyai akal? Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak kerana telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka......
KISAH SEORANG PEREMPUAN DENGAN TERUNG
Di
Damsyiq (Dimascus) terdapat sebuah masjid besar yang diberi nama Masjid
at-Taubah. Ia merupakan sebuah masjid yang diberkati, indah dan mendamaikan.
Di atas tapak masjid itu asalnya sebuah gedung tempat berlaku segala macam maksiat. Pada kurun ke 7 Hijriah, seorang raja yang memerintah ketika itu membeli gedung tersebut, meruntuhkan dan membina di atas tapaknya sebuah masjid.
Lebih kurang 70 tahun lalu, di masjid itu terdapat seorang syaikh atau mahaguru yang alim mendidik umat Islam di kampong itu. Namanya Syaikh Saleem as-Suyuti. Dia sangat dihurmati oleh penduduk setempat. Mereka menjadikannya tempat rujukan dalam semua urusan sama ada urusan dunia atau akhirat.
Di masjid itu juga terdapat seorang murid yang sangat miskin tetapi terkenal dengan kemuliaan akhlak dan budi pekerti yang luhur. Dia tinggal di sebuah bilik yang terdapat di dalam masjid.
Suatu ketika, dia diserang kelaparan yang tidak mampu ditahan kerana sudah dua hari tidak menjamah makanan dan tidak ada wang langsung untuk membeli makanan. Masuk hari ke tiga, dia rasa seolah-olah dia akan mati kebuluran. Lalu dia berfikir apa yang patut dilakukan.
Pada pendapatnya, keadaannya telah sampai ke tahap darurat yang mengharuskannya makan bangkai atau mencuri sekadar yang diperlukan. Maka dia memilih untuk mencuri.
Masjid itu terletak di sebuah kampung di mana kedudukan rumahnya rapat-rapat dan bumbungnya bersambung antara satu sama lain. Seseorang boleh berjalan meniti dari bumbung ke bumbung bermula dari awal kampung hingga ke hujungnya.
Si miskin tadi memanjat bumbung masjid dan meniti bumbung-bumbung rumah untuk mencari makanan. Apabila dia terpandang wanita di dalam rumah, dia akan segera menjaga mata dan menjauhkan diri dari rumah itu. Akhirnya dia ternampak sebuah rumah yang kosong dan terhidu bau makanan yang menyelerakan.
Perasaan lapar yang menguasai dirinya menjadikan bau makanan itu bagaikan magnet yang menarik-nariknya dengan kuat agar mengambilnya. Lalu dia melompat dari bumbung memasuki rumah tersebut. Dia terus ke dapur dan membuka periuk.
Didapati di dalam periuk itu beberapa biji terung yang telah dimasak, lalu dia mengambil sebiji. Kerana kelaparan yang teramat sangat, dia tidak menghiraukan kepanasan terung yang baru dimasak, lantas terus menggigitnya. Ketika hampir-hampir menelan terung itu tiba-tiba akalnya yang dipenuhi ilmu agama yang dituntutnya selama ini di masjid menyergahnya!
Hatinya berbisik: Aku berlindung dengan Allah! Aku seorang penuntut yang tinggal di dalam masjid, kemudian aku menceroboh masuk ke dalam rumah orang dan mencuri makanan yang ada di dalamnya?
Dia rasa terlalu besar dosa yang telah dilakukan. Dia amat menyesal dan beristighfar. Terung yang telah digigit itu dikembalikan di tempatnya. Dia segera keluar dari rumah itu dan terus kembali ke masjid. Ketika itu Syaikh sedang mengajar, lalu dia duduk di dalam halaqah bersama murid-murid lain. Namun kelaparan yang mencengkam dirinya menjadikan dia tidak dapat memberi tumpuan pada pengajaran Syaikh dan tidak faham apa yang didengarnya.
Setelah sesi pengajian tamat, semua murid-murid beredar dari halaqah. Tiba-tiba muncul seorang wanita dalam keadaan berselubung menutup seluruh tubuh seperti kelaziman wanita-wanita di kampung itu. Wanita itu berkata sesuatu kepada Syaikh, tetapi murid itu tidak mendengar apa yang dikatakannya.
Syaikh memandang sekeliling. Dia tidak nampak ada orang lain di dalam masjid selain murid yang miskin itu.
Syaikh memamnggilnya dan bertanya, adakah kamu telah berkahwin? Dia menjawab, belum.
Syaikh bertanya, adakah kamu ingin berkahwin? Dia diam.
Syaikh bertanya sekali lagi, adakah kamu ingin berkahwin?
Dia menjawab dengan jujur bahawa dia tidak mempunyai wang untuk membeli sesuap makanan untuk dirinya, maka untuk apa dia hendak berkahwin?
Syaikh berkata kepadanya bahawa wanita ini kematian suami. Dia orang asing di sini. Dia juga telah tidak ada sesiapa lagi di dunia ini kecuali seorang bapa saudara yang telah tua dan miskin yang tinggal bersama dengannya. Syaikh menunjukkan ke arah seorang lelaki tua yang duduk di sebuah sudut halaqah. Syaikh berkata lagi bahawa wanita ini telah mewarisi rumah dan harta peninggalan suaminya.
Dia mahu berkahwin mengikut sunnah Allah dan Rasul supaya dia tidak bersendiriann kerana dibimbangi akan menjadi tumpuan orang-orang jahat serta pergaulan yang haram. Jadi, adakah kamu mahu menikahinya?
Murid itu terus menjawab, ya!
Syaikh berpaling ke arah wanita itu dan bertanya, mahukah kamu menerimanya?
Wanita itu menjawab, ya!
Maka Syaikh memanggil bapa saudaranya dan dua orang saksi. Syaikh menikahkan mereka berdua dan membayar maskahwin bagi pihak muridnya.
Setelah selesai aqad, Syaikh berkata kepada muridnya, pimpinlah tangannya. Wanita itu memegang tangan suaminya dan membawanya pulang ke rumah. Setelah memasuki rumah, dia membuka kelubung yang menutupi mukanya, barulah murid itu dapat melihat wajah isterinya yang muda dan jelita.
Dia juga amat terkejut kerana rumah itu adalah rumah yang dia masuki sebentar tadi dan telah mencuri makanan daripada dapurnya. Isteri bertanya kepada suaminya, adakah kamu telah makan?
Dia menjawab, ya!
Dia membuka periuk dan melihat terung yang telah digigit. Dia berkata dengan hairan, siapa yang masuk ke dalam rumah dan menggigit terung?
Murid itupun menangis sambil menceritakan apa yang telah berlaku.
Isterinya berkata, inilah hasil amanah. Kamu menjauhkan diri dari terung yang haram, maka Allah berikan kamu rumah serta tuannya sekali dengan halal.
Diceritakan oleh Syaikh Ali at-Tantawi di dalam Muzakkiratnya dan dia berkata bahawa kisah ini benar-benar berlaku dan beliau kenal semua individu yang terlibat di dalam kisah tersebut.
Pengajarannya: Tinggalkan Yang Haram Allah s.w.t bagi Yang Halal!
Di atas tapak masjid itu asalnya sebuah gedung tempat berlaku segala macam maksiat. Pada kurun ke 7 Hijriah, seorang raja yang memerintah ketika itu membeli gedung tersebut, meruntuhkan dan membina di atas tapaknya sebuah masjid.
Lebih kurang 70 tahun lalu, di masjid itu terdapat seorang syaikh atau mahaguru yang alim mendidik umat Islam di kampong itu. Namanya Syaikh Saleem as-Suyuti. Dia sangat dihurmati oleh penduduk setempat. Mereka menjadikannya tempat rujukan dalam semua urusan sama ada urusan dunia atau akhirat.
Di masjid itu juga terdapat seorang murid yang sangat miskin tetapi terkenal dengan kemuliaan akhlak dan budi pekerti yang luhur. Dia tinggal di sebuah bilik yang terdapat di dalam masjid.
Suatu ketika, dia diserang kelaparan yang tidak mampu ditahan kerana sudah dua hari tidak menjamah makanan dan tidak ada wang langsung untuk membeli makanan. Masuk hari ke tiga, dia rasa seolah-olah dia akan mati kebuluran. Lalu dia berfikir apa yang patut dilakukan.
Pada pendapatnya, keadaannya telah sampai ke tahap darurat yang mengharuskannya makan bangkai atau mencuri sekadar yang diperlukan. Maka dia memilih untuk mencuri.
Masjid itu terletak di sebuah kampung di mana kedudukan rumahnya rapat-rapat dan bumbungnya bersambung antara satu sama lain. Seseorang boleh berjalan meniti dari bumbung ke bumbung bermula dari awal kampung hingga ke hujungnya.
Si miskin tadi memanjat bumbung masjid dan meniti bumbung-bumbung rumah untuk mencari makanan. Apabila dia terpandang wanita di dalam rumah, dia akan segera menjaga mata dan menjauhkan diri dari rumah itu. Akhirnya dia ternampak sebuah rumah yang kosong dan terhidu bau makanan yang menyelerakan.
Perasaan lapar yang menguasai dirinya menjadikan bau makanan itu bagaikan magnet yang menarik-nariknya dengan kuat agar mengambilnya. Lalu dia melompat dari bumbung memasuki rumah tersebut. Dia terus ke dapur dan membuka periuk.
Didapati di dalam periuk itu beberapa biji terung yang telah dimasak, lalu dia mengambil sebiji. Kerana kelaparan yang teramat sangat, dia tidak menghiraukan kepanasan terung yang baru dimasak, lantas terus menggigitnya. Ketika hampir-hampir menelan terung itu tiba-tiba akalnya yang dipenuhi ilmu agama yang dituntutnya selama ini di masjid menyergahnya!
Hatinya berbisik: Aku berlindung dengan Allah! Aku seorang penuntut yang tinggal di dalam masjid, kemudian aku menceroboh masuk ke dalam rumah orang dan mencuri makanan yang ada di dalamnya?
Dia rasa terlalu besar dosa yang telah dilakukan. Dia amat menyesal dan beristighfar. Terung yang telah digigit itu dikembalikan di tempatnya. Dia segera keluar dari rumah itu dan terus kembali ke masjid. Ketika itu Syaikh sedang mengajar, lalu dia duduk di dalam halaqah bersama murid-murid lain. Namun kelaparan yang mencengkam dirinya menjadikan dia tidak dapat memberi tumpuan pada pengajaran Syaikh dan tidak faham apa yang didengarnya.
Setelah sesi pengajian tamat, semua murid-murid beredar dari halaqah. Tiba-tiba muncul seorang wanita dalam keadaan berselubung menutup seluruh tubuh seperti kelaziman wanita-wanita di kampung itu. Wanita itu berkata sesuatu kepada Syaikh, tetapi murid itu tidak mendengar apa yang dikatakannya.
Syaikh memandang sekeliling. Dia tidak nampak ada orang lain di dalam masjid selain murid yang miskin itu.
Syaikh memamnggilnya dan bertanya, adakah kamu telah berkahwin? Dia menjawab, belum.
Syaikh bertanya, adakah kamu ingin berkahwin? Dia diam.
Syaikh bertanya sekali lagi, adakah kamu ingin berkahwin?
Dia menjawab dengan jujur bahawa dia tidak mempunyai wang untuk membeli sesuap makanan untuk dirinya, maka untuk apa dia hendak berkahwin?
Syaikh berkata kepadanya bahawa wanita ini kematian suami. Dia orang asing di sini. Dia juga telah tidak ada sesiapa lagi di dunia ini kecuali seorang bapa saudara yang telah tua dan miskin yang tinggal bersama dengannya. Syaikh menunjukkan ke arah seorang lelaki tua yang duduk di sebuah sudut halaqah. Syaikh berkata lagi bahawa wanita ini telah mewarisi rumah dan harta peninggalan suaminya.
Dia mahu berkahwin mengikut sunnah Allah dan Rasul supaya dia tidak bersendiriann kerana dibimbangi akan menjadi tumpuan orang-orang jahat serta pergaulan yang haram. Jadi, adakah kamu mahu menikahinya?
Murid itu terus menjawab, ya!
Syaikh berpaling ke arah wanita itu dan bertanya, mahukah kamu menerimanya?
Wanita itu menjawab, ya!
Maka Syaikh memanggil bapa saudaranya dan dua orang saksi. Syaikh menikahkan mereka berdua dan membayar maskahwin bagi pihak muridnya.
Setelah selesai aqad, Syaikh berkata kepada muridnya, pimpinlah tangannya. Wanita itu memegang tangan suaminya dan membawanya pulang ke rumah. Setelah memasuki rumah, dia membuka kelubung yang menutupi mukanya, barulah murid itu dapat melihat wajah isterinya yang muda dan jelita.
Dia juga amat terkejut kerana rumah itu adalah rumah yang dia masuki sebentar tadi dan telah mencuri makanan daripada dapurnya. Isteri bertanya kepada suaminya, adakah kamu telah makan?
Dia menjawab, ya!
Dia membuka periuk dan melihat terung yang telah digigit. Dia berkata dengan hairan, siapa yang masuk ke dalam rumah dan menggigit terung?
Murid itupun menangis sambil menceritakan apa yang telah berlaku.
Isterinya berkata, inilah hasil amanah. Kamu menjauhkan diri dari terung yang haram, maka Allah berikan kamu rumah serta tuannya sekali dengan halal.
Diceritakan oleh Syaikh Ali at-Tantawi di dalam Muzakkiratnya dan dia berkata bahawa kisah ini benar-benar berlaku dan beliau kenal semua individu yang terlibat di dalam kisah tersebut.
Pengajarannya: Tinggalkan Yang Haram Allah s.w.t bagi Yang Halal!
ROH DI BULAN RAMADHAN
Apabila tiba bulan Ramadhan, semua roh
berkumpul di Luh Mahfuz memohon kepada Allah S.W.T untuk kembali ke bumi. Ada
roh yang dibenarkan pulang ke bumi dan ada yang tidak dibenarkan. Roh yang
dibenarkan pulang adalah kerana amalan baik mereka semasa hayat mereka ataupun
ada penjamin-penjamin yang mendoakan mereka. Manakala roh-roh yang tidak
dibenarkan pulang disebabkan kesalahan mereka semasa hayat mereka akan terus di
penjara di Luh Mahfuz.
Apabila roh dibenarkan pulang, perkara pertama yang mereka lakukan adalah pergi ke tanah perkuburan untuk melihat jasad mereka. Kemudian mereka akan pergi ke rumah anak-anak mereka, orang yang mendapat harta pusaka mereka dan ke rumah orang yang mendoakan mereka dengan harapan orang yang mereka lawati itu memberi hadiah untuk bekalan mereka. Perkara ini akan berlarutan sehinggala tibanya Hari Raya Aidilfitri. Pada saat ini mereka akan mengucapkan selamat tinggal kepada jasad dan pulang semula ke Luh Mahfuz dengan bekalan yang diberikan oleh mereka-mereka yang masih hidup.
Adanya hikmah alam kubur. Alam kubur membuktikan
bahawa Allah itu Maha Penyayang. Orang yang melakukan kesalahan semasa hayatnya
boleh dibantu dengan doa orang-orang yang masih hidup. Alangkah bahagianya jika
seseorang yang telah meninggal dunia masih mendapat bekalan dari orang-orang
yang masih hidup.
Oleh itu wahai sahabatku, jangan biarkan orang-orang yang kita sayang, yang mengadap Allah terlebih dulu daripada kita sepi tanpa doa dan sedekah daripada kita. Sesungguhnya apabila mati seseorang anak adam itu, terputus ia semua hal kecuali 3 perkara iaitu doa anak-anak yang soleh, ilmu yang bermanfaat dan sedekah amal jariah.
Oleh itu wahai sahabatku, jangan biarkan orang-orang yang kita sayang, yang mengadap Allah terlebih dulu daripada kita sepi tanpa doa dan sedekah daripada kita. Sesungguhnya apabila mati seseorang anak adam itu, terputus ia semua hal kecuali 3 perkara iaitu doa anak-anak yang soleh, ilmu yang bermanfaat dan sedekah amal jariah.
SADAQAH JARIAH - KEBAJIKAN YANG TIDAK BERAKHIR
1. Berikan al-Quran pada seseorang, dan setiap dibaca, Anda dapat hasanah.
2. Sumbangkan kerusi roda ke hospital atau klinik - klinik dan setiap orang yang sakit menggunakannya, Anda dapat hasanah.
4. Bantu pendidikan seorang anak.
5. Ajarkan seseorang sebuah doa. Pada setiap bacaan doa itu, Anda dapat hasanah.
6. Bagi CD Al-Quran atau Doa.
7. Terlibat dalam pembangunan sebuah mesjid.
8. Tempatkan pendingin air di tempat umum.
9. Tanam sebuah pohon. Setiap orang atau binatang yang berlindung
dibawahnya, Anda dapat hasanah.
10. Menyebarkan perkara ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat hasanah sampai hari Qiamat.
2. Sumbangkan kerusi roda ke hospital atau klinik - klinik dan setiap orang yang sakit menggunakannya, Anda dapat hasanah.
4. Bantu pendidikan seorang anak.
5. Ajarkan seseorang sebuah doa. Pada setiap bacaan doa itu, Anda dapat hasanah.
6. Bagi CD Al-Quran atau Doa.
7. Terlibat dalam pembangunan sebuah mesjid.
8. Tempatkan pendingin air di tempat umum.
9. Tanam sebuah pohon. Setiap orang atau binatang yang berlindung
dibawahnya, Anda dapat hasanah.
10. Menyebarkan perkara ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat hasanah sampai hari Qiamat.
TELADAN
Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap
harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,
Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,
Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?
Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik,
Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si
pengemis buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,
Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.
harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,
Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,
Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?
Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik,
Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si
pengemis buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,
Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.
Langgan:
Ulasan (Atom)